Bunga Mondokaki di Area Lapangan Upacara SMA Negeri 2 Ngaglik

Tumbuhan Mondokaki (Tabernaemontana divaricata) merupakan tumbuhan yang sering disalah artikan sebagai bunga melati. Tanaman berasal dari India yang tersebar luas pada daerah Asia Tenggara dan berbagai negara tropis. Tumbuhan ini memiliki berbagai macam nama di Indonesia seperti Bunga wari (Jawa), Bunga nyingin (Bali), Kembang mentega, Kembang susu (Sunda), Bunga manila, serta Bunga susong (Maluku).

Tumbuhan Mondokaki memiliki klasifikasi sebagai berikut.

Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Gentianales
Famili : Apocynaceae
Genus : Tabernaemontana
Spesies : Tabernaemontana divaricata

Tumbuhan ini memiliki ciri-ciri morfologi, seperti akar tunggang, permukaan luar bergabus tipis dan berwarna kuning dengan batang berkayu, licin, dan bercabang dikotom. Batang memiliki getah putih susu, pucat abu-abu coklat berbentuk silinder. Memiliki daun tunggal, dengan panjang 3-18 cm dan lebar daun 1-6 cm lonjong, lanset atau elips-lonjong, runcing di pangkal daun, ujung dan tepi bergelombang, berwarna hijau tua dengan tekstur kasar mengkilap. Selain itu, tumbuhan ini memiliki bunga putih, berukuran kecil, berbentuk terompet, tangkai bercabang 2 yang berhadapan, petal 5 berwarna putih dengan pinggiran tidak rata/bergelombang.

Mondokaki, tumbuhan yang memiliki sejumlah manfaat yang beragam. Pertama, daunnya digunakan dalam pengobatan berbagai masalah kesehatan seperti bisul, luka, dan radang kulit. Selain itu, juga efektif untuk mengatasi batuk berdahak, radang kelenjar payudara, dan bahkan tekanan darah tinggi. Bahkan, daunnya bisa digunakan untuk mengobati gigitan anjing gila atau ketika mengalami terkilir. Kemudian, getah dari daunnya memiliki manfaat dalam mengobati masalah seperti kekeruhan kornea, radang mata, dan mencegah radang pada luka. Sementara itu, akarnya juga tidak kalah berguna, memiliki sifat antikanker, mengatasi batuk, diare, dan sakit gigi. Tak hanya itu, akar mondokaki juga berguna dalam mengobati cacing kremi, tulang patah, dan bahkan gondok. Tidak hanya itu, tumbuhan ini juga terkenal karena kemampuannya dalam mengobati hipertensi, sakit kepala, scabies, influenza, dan mencegah peradangan pada luka. Dalam beberapa kasus, mondokaki juga terbukti efektif dalam mengobati gigitan ular dan kalajengking beracun, serta memiliki sifat antimikroba, antioksidan, antinociceptive, antitumor, dan analgesik. Dengan beragam manfaatnya, mondokaki menjadi salah satu tumbuhan yang sangat berharga dalam pengobatan tradisional.

Dengan bentuknya yang unik, tanaman mondokaki telah menjadi daya tarik di dunia hortikultura sebagai elemen dekoratif yang menarik perhatian. Meskipun tidak umum, keberadaannya menambah pesona visual yang menarik di taman-taman modern atau bahkan sebagai penonjolan menarik di dalam ruangan. Selain sebagai hiasan, tanaman mondokaki juga bisa menjadi objek kajian ilmiah untuk memahami adaptasi dan evolusi tumbuhan dalam lingkungan yang beragam. Kesimpulannya, keunikan tanaman mondokaki tidak hanya menghiasi, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang keanekaragaman hayati dan keindahan alam.

Sumber:
    • https://www.socfindoconservation.co.id/plant/424
    • https://id.wikipedia.org/wiki/Mondokaki
    • https://khasiat-tumbuhan.blogspot.com/2014/04/manfaat-tanaman-mondokaki.html
    • https://plantamor.com/species/info/tabernaemontana/divaricata#gsc.tab=0
Penulis:
    • Fitri Anisa Ma’rufa Oktaviani
    • Maharani Ayu Pramesti
    • Nadila Diva Ramadhani
    • Novelia Anjana Samira
    • Olivia Purnama Sari
    • Puti Salsabila

Kelas X G – TA. 2023/2024