Tahun ajaran baru selalu membawa semangat baru, bagi siswa yang memulai perjalanan di jenjang pendidikan menengah atas. SMA Negeri 2 Ngaglik sebagai salah satu sekolah unggulan di Daerah Istimewa Yogyakarta menyambut tahun ajaran 2025/2026 dengan penuh optimisme melalui kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Bertempat di Jalan Besi–Jangkang Km 2, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, sekolah ini membuka pintunya lebar-lebar bagi para siswa baru dengan tema yang hangat dan inklusif: “Gembira untuk Semua.”

Tema ini bukan sekadar slogan, tetapi benar-benar dihidupkan dalam setiap aktivitas MPLS. Tujuannya jelas, agar seluruh peserta didik, khususnya kelas X, merasa diterima, dihargai, dan termotivasi sejak hari pertama menginjakkan kaki di lingkungan SMA Negeri 2 Ngaglik.

Di bawah kepemimpinan Bapak Kristya Mintarja, S.Pd., M.Ed.St., sekolah ini mengedepankan pendekatan pendidikan yang menyeluruh, tidak hanya soal akademik, tetapi juga penguatan karakter dan kepedulian sosial. Hal ini tercermin dalam program unggulan sekolah yang dikenal dengan singkatan SBO: Sains, Budaya, dan Olahraga.

Salah satu kegiatan dalam MPLS untuk siswa kelas X adalah pelatihan baris-berbaris yang menggandeng Koramil Ngaglik sebagai mitra. Kegiatan ini bukan hanya melatih fisik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, ketegasan, kekompakan, serta kesiapan mental. Dalam sambutannya, Bapak Kristya Mintarja menegaskan bahwa, “Disiplin adalah fondasi utama dalam meraih kesuksesan, baik di sekolah maupun dalam kehidupan kelak.”

Dengan pendekatan ini, para siswa tidak hanya belajar baris-berbaris secara teknis, tetapi juga menyerap nilai-nilai kepemimpinan, tanggung jawab, dan semangat gotong royong sejak dini.

Masih dalam semangat membentuk karakter siswa, kegiatan MPLS juga diisi dengan penyuluhan tentang bahaya kenakalan remaja dan judi online, yang disampaikan oleh Aiptu Ratno H. dari Polsek Ngaglik. Di era digital yang serba cepat dan penuh godaan, penyuluhan ini sangat relevan dan penting. Para siswa diajak untuk menyadari bahwa pilihan-pilihan kecil yang mereka ambil hari ini akan membentuk masa depan mereka. Dengan gaya komunikasi yang santai, Aiptu Ratno berhasil membangun kesadaran para siswa akan pentingnya menjaga diri dari berbagai kemungkinan pengaruh negatif lingkungan.

Bagi siswa kelas XI dan XII, kegiatan MPLS juga tak kalah penting. Mereka mendapat edukasi tentang pengelolaan limbah plastik dengan metode ecobrick, sekaligus penyuluhan bahaya narkoba yang difasilitasi oleh BNN Kabupaten Sleman. Tujuannya bukan sekadar memberi informasi, tetapi menanamkan kesadaran akan pentingnya kepedulian terhadap lingkungan dan hidup sehat bebas narkoba. Siswa belajar bahwa menjadi generasi unggul bukan hanya soal nilai akademik, tetapi juga soal kepedulian dan keberanian memilih hidup yang benar.

Sebagai penutup rangkaian MPLS, diadakan kegiatan Market Day, di mana para siswa diperbolehkan berjualan di lingkungan sekolah. Meski terkesan sederhana, kegiatan ini memiliki dampak besar. Siswa belajar mengenal dunia wirausaha, mulai dari cara menawarkan produk, menghitung keuntungan, hingga melayani pembeli. Inilah pendidikan kontekstual yang sesungguhnya, belajar melalui praktik langsung, bukan hanya teori.

MPLS di SMA Negeri 2 Ngaglik bukan sekadar rutinitas tahunan. Ini adalah proses penting membentuk pondasi mental, sosial, dan spiritual siswa. Dengan menggabungkan unsur kedisiplinan, edukasi, kepedulian lingkungan, hingga keterampilan berwirausaha, MPLS tahun ini benar-benar mencerminkan semangat “Gembira untuk Semua.”

Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata bahwa pendidikan yang bermakna hanya bisa tercipta melalui kolaborasi antara sekolah, aparat, dan masyarakat. SMA Negeri 2 Ngaglik membuktikan bahwa ketika sekolah mampu menjadi rumah yang ramah, maka siswa akan tumbuh, berkembang, dan bersinar menjadi generasi yang siap menghadapi masa depan.