PESONA ASEM LONDO (PITHECELLOBIUM DULCE): BUAH ASEM YANG TIDAK ADA ASEMNYA

Pohon Asam Londo di Utara Masjid SMA N 2 Ngaglik

Asam Londo, juga dikenal sebagai Pithecellobium dulce, adalah sebuah tumbuhan yang memiliki nama daerah yang berbeda-beda di Indonesia. Dalam beberapa wilayah, tumbuhan ini disebut sebagai asam selong, belimbing londo, dewandaru, dan cereme asam. Asam Londo memiliki berbagai manfaat yang signifikan dan telah digunakan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pengobatan, pangan, dan industri.

Klasifikasi Tumbuhan

Ciri-Ciri Morfologi

Morfologi tanaman asam londo (Pithecellobium dulce) terdiri dari beberapa bagian penting yang dapat dikenali dengan jelas:

1. Akar :

– Asam londo memiliki sistem perakaran tunggang yang kuat dan dalam, dengan akar lateral yang luas. Hal ini membuat pohon ini sangat tahan terhadap kondisi kering dan mampu mencari air dari lapisan tanah yang dalam.

2. Batang:

– Batang pohon asam londo tebal, berkayu keras, dan memiliki kulit yang kasar serta retak-retak. Warna kulit batangnya coklat keabu-abuan. Batang utama bisa tumbuh cukup tinggi dan bercabang banyak, membentuk kanopi yang lebar.

3. Daun:

– Daun asam londo tersusun majemuk menyirip genap, dengan panjang sekitar 5-15 cm. Setiap tangkai daun terdiri dari 10-40 pasang anak daun kecil berwarna hijau cerah. Daunnya berbentuk lonjong dan tersusun berpasangan pada tangkai daun utama.

4. Bunga:

– Bunga asam londo berwarna kuning pucat dengan bercak merah atau oranye, tersusun dalam malai (kelompok bunga) yang muncul dari ujung ranting atau ketiak daun. Bunga ini bersifat hermaprodit, artinya memiliki bagian jantan dan betina dalam satu bunga.

5. Buah:

– Buah asam londo berbentuk polong, berukuran panjang 5-20 cm dan berdiameter sekitar 2-3 cm. Polong buah berwarna hijau ketika muda. Buah asam londo memiliki rasa yang manis sedikit hambar. Setiap buah mengandung 1-12 biji yang berwarna putih.

6. Biji:

– Biji asam londo berwarna hijau, keras, dan berkilau. Bentuk biji agak persegi dan pipih, dengan ukuran sekitar 1 cm. Biji ini tertanam dalam daging buah.

Pohon asam londo dapat tumbuh hingga ketinggian 18-25 meter dan memiliki kanopi yang lebar dan rindang, memberikan keteduhan yang luas. Tanaman ini juga dikenal karena daya tahannya terhadap kondisi lingkungan yang keras, seperti kekeringan dan tanah yang kurang subur.

Manfaat

Asam Londo memiliki berbagai manfaat yang signifikan. Dalam pengobatan, tumbuhan ini digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk sakit kepala, sakit gigi, dan sakit kulit. Dalam pangan, tumbuhan ini digunakan sebagai bahan baku untuk membuat berbagai produk, seperti minuman, makanan, dan kosmetik. Selain itu, Asam Londo juga digunakan dalam industri sebagai bahan baku untuk membuat berbagai produk, seperti obat-obatan, kosmetik, dan bahan kimia.

Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang Asam Londo, sebuah tumbuhan yang memiliki berbagai manfaat yang signifikan. Dengan memahami klasifikasi, ciri morfologi, dan manfaat tumbuhan ini, kita dapat lebih memahami pentingnya perlindungan dan penggunaan tumbuhan ini secara bijak. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk menjaga kelestarian tumbuhan ini dan mengembangkan teknologi yang lebih ramah lingkungan untuk mengoptimalkan manfaatnya.

Referensi:

• • Wijekesera, Sjahbana, dan Bahalwan. (2002). “Keberadaan senyawa fenol dan polifenol pada bagian daun sangat dimungkinkan sebab senyawa ini bertanggung jawab pada proses fotosintesa tumbuhan.” BAB I.
  • Hutapea, Kardono, dan lain-lain. (2004). “KLASIFIKASI TUMBUHAN.” KLASIFIKASI TUMBUHAN | azra al amanah – Academia.edu.
  • Dewi Nur Syahidah dan Niken Kusumarini. (2020). “Keanekaragaman Tumbuhan di Sekitar Mata Air Sumur Gedhe Desa Tanjungsekar Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati.” Journal of Biology Education Vol 3 No 2 (2020).
  • Zainap Ainur Rini. (2015). “Zainap Ainur Rini-150210103103_.pdf – S.” S.

Penulis

• • Adellya Putri Rahmawati
  • Aqila Aprilia Najla
  • Bunga Puspita
  • Intan Nur Fitriani
  • Kinar Kinasih Fitri Gusmadi
  • Ulfah Benih Astuti

Kelas X G – TA. 2023/2024