SLEMAN — SMA Negeri 2 Ngaglik, Kabupaten Sleman, kembali menegaskan komitmennya sebagai sekolah yang menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Yogyakarta. Hal tersebut tercermin dalam penerimaan bantuan seperangkat gamelan dari Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas yang diserahkan secara resmi pada Jumat (12/12/2025) di halaman sekolah.

Penyerahan bantuan ini menjadi peristiwa yang penting bagi SMA Negeri 2 Ngaglik dalam memperkuat perannya sebagai sekolah berbasis budaya sekaligus sekolah yang tengah menuju predikat Adiwiyata. Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, GKR Bendara, Pati Paniradya Kaistimewan, jajaran guru, siswa, serta tamu undangan lainnya.

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif GKR Hemas dalam mendukung pelestarian seni budaya melalui dunia pendidikan. Menurutnya, keberadaan seperangkat gamelan di lingkungan sekolah akan membuka ruang ekspresi yang lebih luas bagi para siswa, khususnya dalam pengembangan seni tradisional.

“Bantuan gamelan ini saya harap dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kegiatan seni di sekolah. Generasi muda Sleman harus konsisten menekuni seni budaya dan terus meningkatkan kualitasnya agar semakin diminati dan diapresiasi masyarakat luas,” ujarnya.

Sementara itu, GKR Hemas menegaskan bahwa penyerahan gamelan kepada SMA Negeri 2 Ngaglik merupakan langkah awal dari program yang lebih besar. Ke depan, sekolah-sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta direncanakan akan menerima bantuan serupa sebagai bagian dari upaya menjaga keberlanjutan dan pelestarian budaya Jawa di kalangan generasi muda.

“Saya ingin setiap sekolah di DIY memiliki gamelan yang dapat dimanfaatkan oleh para siswa. Saya bangga melihat siswa SMA Negeri 2 Ngaglik yang masih ngugemi budaya,” ujar beliau.

Dalam kesempatan tersebut, GKR Hemas juga menyampaikan sejumlah pesan penting kepada seluruh warga sekolah. Ia menekankan bahwa ketekunan, kesabaran, dan kesenangan atau rasa cinta terhadap apa yang ditekuni merupakan tiga kunci utama dalam meraih kesuksesan. Ia mengaku kagum dengan perkembangan SMA Negeri 2 Ngaglik dan berharap sekolah ini terus tumbuh menjadi institusi pendidikan yang maju dan berkarakter.

Perhatian khusus juga disampaikan kepada para guru. GKR Hemas berpesan agar pendidik senantiasa memahami kebutuhan siswa dan memberikan perhatian yang tulus, sehingga proses pendidikan tidak hanya mencerdaskan secara akademik, tetapi juga membentuk karakter dan kepribadian yang kuat.

Kekaguman GKR Hemas terhadap siswa SMA Negeri 2 Ngaglik yang tetap memegang teguh budaya Jawa menjadi penegasan bahwa modernitas tidak harus menggerus jati diri. “Lebih baik menjadi wong deso yang ngugemi budaya Jawa,” ungkapnya, seraya mengajak seluruh warga sekolah untuk terus membawa nama baik Yogyakarta di tingkat nasional maupun internasional.

Secara simbolis, GKR Hemas menyerahkan seperangkat gamelan kepada Kepala SMA Negeri 2 Ngaglik, Kristya Mintarja. Acara kemudian dilanjutkan dengan penampilan berbagai kesenian tradisional dan flashmob yang ditampilkan oleh siswa-siswi, mencerminkan semangat kreatif dan kolaboratif warga sekolah.

Tak hanya itu, siswa SMA Negeri 2 Ngaglik juga menghadirkan sejumlah stan pameran yang menampilkan kreasi mereka, mulai dari jajanan sehat hingga pameran hobi produktif. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa SMA Negeri 2 Ngaglik tidak hanya unggul dalam pelestarian budaya, tetapi juga aktif mendorong kreativitas, kemandirian, dan kepedulian terhadap lingkungan.

Dengan dukungan berbagai pihak, SMA Negeri 2 Ngaglik terus melangkah mantap sebagai sekolah yang berprestasi, berbudaya, dan berwawasan lingkungan, sekaligus menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Yogyakarta.