
Dalam rangka memperingati Bulan Bahasa, SMA Negeri 2 Ngaglik kembali menghadirkan kegiatan literasi inspiratif melalui acara Bedah Buku “Sukses Berbisnis Sebelum Menikah” karya Kristiya Mintarja, S.Pd., M.Ed., S.T. Acara ini berlangsung di Gedung Perpustakaan SMAN 2 Ngaglik dan menghadirkan dua narasumber, yakni Arif Jadmiko, S.Si. dan Sutardi, S.H.I., M.Ek.
Buku “Sukses Berbisnis Sebelum Menikah” merupakan karya ketiga Kristiya Mintarja yang juga menjabat sebagai Kepala SMAN 2 Ngaglik. Sebelumnya, beliau telah menerbitkan dua buku berjudul Dahsyatnya Ucapan Terima Kasih (2009) dan Panduan Pelajar Muslim untuk Meraih Prestasi (2011).
Dalam sesi bedah buku, Kristiya menjelaskan bahwa buku terbarunya berisi kiat dan tips jitu bagi siapa saja, khususnya siswa dan generasi muda, untuk berani memulai usaha sejak dini. “Mengapa penting berbisnis sebelum menikah? Karena setelah menikah, seseorang harus siap secara mental maupun finansial. Maka, membangun jiwa wirausaha sejak muda sangat penting,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kristiya menyoroti tantangan dunia kerja masa depan yang semakin kompetitif. Menurutnya, lapangan kerja formal semakin terbatas, sehingga diperlukan lebih banyak wirausahawan muda yang mampu menciptakan peluang kerja baru. “Kita tidak boleh hanya menjadi pencari kerja, tetapi juga pencipta lapangan kerja,” ujarnya dengan penuh semangat.
Selain membahas isi buku, para narasumber juga memberikan motivasi kepada siswa agar berani keluar dari zona nyaman dan mengembangkan potensi diri. Budaya peninggalan kolonial yang memandang pekerjaan sebagai pegawai negeri sebagai satu-satunya kesuksesan perlu diubah. “Kami ingin mendorong siswa agar bisa menciptakan lapangan kerja sendiri dan menjadi generasi yang mandiri,” tambah Kristiya.
Kegiatan bedah buku ini mendapat sambutan positif dari siswa dan guru. Melalui kegiatan literasi semacam ini, SMAN 2 Ngaglik terus menumbuhkan semangat membaca, menulis, dan berwirausaha di kalangan pelajar, sejalan dengan visi sekolah untuk mencetak generasi cerdas, kreatif, dan mandiri.